BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini dunia
industri, telah memasuki era modern. Kegiatan industri semakin berkembang dan
meningkat guna memenuhi
kebutuhan manusia sehingga
timbulnya industrilisasi.
Kegitan industrilisasi memiliki
dampak yang besar
bagi kelestarian lingkungan.
Dampak yang ditimbulkan dapat menjadi dampak positif maupun negatif bagi
lingkungan. Salah satu
dampak negatifnya adalah
timbulnya global warming
atau pemanasan global yang terjadi saat ini. Dimulai dari sejarah
revolusi industri, Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi,
dan budaya pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19
Inggris dengan perkenalan mesin
uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin
(terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan
peralatan mesin logam keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad
ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya. Yang
terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang
didominasi oleh industri dan diproduksi mesin.
Revolusi ini dimulai diawal mulai Revolusi Industri tidak jelas
tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira
1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar
tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan
kapal tenaga uap,
rel, dan kemudian
diakhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan
perkembangan pembangkit tenaga listrik. Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat
dan Amerika Utara, kemudian
mempengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat
Neolitikum ketika pertanian mulai
dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik. Istilah "Revolusi Industri"
diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan
Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang yang telah dikemukakandi atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah sektor industri di Indonesia
?
2. Apakah pengertian industrialisasi ?
3. Bagaimanakah konsep dan tujuan industrialisasi ?
4. Bagaimana industralisasi perekonomian di
Indonesia ?
5. Apa saja strategi pembangunan sektor industri ?
BAB II
TELAAH LITERATUR
Industri
mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara
sempit. Dalam pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan
kegiatan dibidang ekonomi yang bersifat produktif. Sedangkan pengertian secara
sempit, industri atau industri pengolahan adalah suatu kegiatan yang mengubah
suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa
industri dan pekerja perakitan (assembling). Dalam istilah ekonomi,
industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan
perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan
perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi
yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi (Arsyad, 2004). Dalam pengertian kedua,
kata industri sering disebut sektor industry pengolahan/manufaktur yaitu salah
satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional
menurut pendekatan produksi. Sukirno (2006)
Industrialisasi dalam pengertian lain
adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup seluruk sektor ekonomi yang
mempunyai kaitan satu sama lain dengan industri pengolahan. Artinya
industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor ekonomi
dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sector, maksudnya
adalah dengan adanya perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat
pembangunan sektor-sektor lainnya (Arsyad, 2004). Berdasarkan pengalaman di
sebagian besar negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu
keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka
panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang
menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun. Sumbangan kegiatan industri
pengolahan (manufacturing) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di
Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
BAB III
PEMBAHASAN
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah (bahan baku) atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi dan batrang yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan (assembling) dan
reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang,
tetapi dapat juga berupa jasa. Dalam sejarah pembangunan eknomi, konsep
industrialisasi berawal dari revolusi pertamam pada pertengahan abad ke-18 yang
terjadi di Inggris, dengan penemuan metode baru untuk pemintalan, penenunan
kapas, serta peningkatan faktor produksi yang digunakan. Industrialisasi suatu
proses interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan
perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong
perubahan struktur ekonomi. Selain itu, industrialisasi merupakan salah satu
strategi jangka panjang untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. Hanya beberapa
Negara dengan penduduk sedikit dan kekayaan alam melimpah, seperti Kuwait dan
Libya (negara penghasil minyak) ingin mencapai pendapatan yang tinggi tanpa
industrialisasi.
Setelah
perang dunia II juga banyak bermunculan perkemebangan teknologi yang baru,
misalnya produksi dengan skala besar dengan konsep assembling, listrik,
penemuan bahan-bahan sintetik, kendaraan bermotor, revolusi teknologi
komunikasi, sampai pada penggunaan robot. Semua perubahan yang terjadi ini juga
ikut memacu proses industrialisasi dunia karena perkembangan ini mengubah pola
produksi industri dan meningkatkan kapasitas (volume) perdagangan dunia.
Berdasarkan pengalaman di sebagian besar negara, dapat disimpulkan bahwa
industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses
pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun.
Dari
jumlah penduduk indonesia termasuk negara sedang berkembang terbesar ketiga
setelah india dan cina. Namun diluar dari segi industrialisasi indonesia dapat
dikatakan baru mulai, salah satu indikator dari industrialisasi adalah
sumbangan sektor industri dalam GDP (gross domestic product). Dari ukuran ini
sektor industri di indonesia sangat tertinggal dibandingkan dengan
negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besarnya nilai tambah yang
dihasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita.
Konsep
dan Tujuan Industrialisasi
1. Awal konsep industrialisasi
Revolusi industri abad 18 di Inggris Penemuan metode baru dalam pemintalan dan
penemuan kapas yg menciptakan spesialisasi produksi dan peningkatan
produktivitas faktor produksi.
2. Selanjutnya penemuan baru
pengolahan besi & mesin uap sehingga mendorong
inovasi Baja, kereta dan kap→ al
tenaga uap.
3. Setelah PD II muncul teknolgi
baru Asembly line, listrik, motor, barang→ sintetis,
telekomunikasi, elektronik, bio,
computer dan robot.
Industrialisasi merupakan suatu
proses interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan
perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong
perubahan struktur ekonomi dan ini merupakan salah satu strategi jangka panjang
untuk menjamin pertumbuhan ekonomi.
Faktor pendorong industrialisasi
(perbedaan intesitas dalam proses industrialisasi
antar negara) :
1.
Kemampuan teknologi dan inovasi
Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan
manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan
manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki
ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi. Sebenarnya Teknologi
sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi
berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga
menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan
sesuatu lebih efisien dan cepat. Ini
menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di
setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan
komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki
hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah
penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan
manusia.
2.
Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
Pendapatan Per
kapita suatu negara bisa menjadi patokan untuk melihat tingkat kemakmuran dan
kemajuan pembangunan dari sebuah negara. Dimana semakin besar pendapatan
perkapita berarti makin makmur negara tersebut.
3.
Kondisi dan struktur awal ekonomi
dalam negeri.
Pembangunan
ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan PDB akan membawa suatu perubahan
mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian
sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor
nonprimer, khususnya industri manufaktur dengan increasing returns to scale
(relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas) yang
dinamis sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi
Ciri
industrialisasi yaitu cara
pelaksanaan industrialisasi seperti
tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.:
1. Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung
lebih lambat dalam
industrialisasi
2. Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan
bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
Industralisasi
dan Perekonomian Indonesia
Sekarang ini, banyak negara-negara didunia terus berupaya
untuk menumbuhkan ekonominya. Langkah yang diambil yaitu dalam masalah
industri. Industri memang menjadi faktor fenomenal untuk menunjang perdagangan.
Mereka saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global. Karena di
dalam pasar global itu sendiri terjadi perdagangan bebas
dari dan tentang suatu negara. Salah satu hal yang mendukung ialah sektor
industrialisasi. Globalisasi dirasa lebih menguntungkan negara-negara maju.
Karena di negara-negara majulah berbaai bidang termasuk industri mengalami
kemajuan, berbeda dengan di negara berkembang. Mungkin dari segi kualitas dan
kuantitas hasil produksinya saja jauh lebih baik dari negara maju. Menurut
Robert Hutton, ia mengatakan industri adalah bagian terpenting bagi
perekonomian di Eropa. Jepang misalnya, produksi otomotif dan elektroniknya
mampu menembus pasaran dunia, begitu juga Korea dan Cina.Mereka berkembang
menjadi negara industri.
Dalam perkembangan selanjutnya, negara-negara berkembang mulai
mengikutsertakan diri dalam aspek tersebut. Tidak hanya ekonomi yang dibangun
dari sektor non industri, tapi mereka telah jauh melangkah mengupayakan
terciptanya industri yang fleksibel. Dalam arti mampu meningkatkan daya saing
di pasaran. Sehingga negara berkembangpun tidak dengan mudah mengikuti arus
global saja. Namun, mereka mampu berkompetisi dengan baik. Lalu bagaimana
bangsa kita dalam merespon hal tersebut. Apakah bangsa Indonesia juga telah
mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang berkenaan dengan perekonomian
bangsa? Bila kita melihat di masa Orde Baru terjadi krisis ekonomi
berkepanjangan, bahkan rentetannya sampai pada krisis multidimesional. Sehingga
krisis ini mampu menjadikan ekonomi bangsa tidak stabil. sebenarnya itu adalah
masalah yang perlu dibahas dan dicari solusinya.
Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk
melepaskan dari keterpurukan ekonomi. Globalisasi semakin membuka kebebasan
negara asing dalam memperluas jangkauan ekonominya di Indonesia, sehingga bila
bangsa kita tidak tanggap dan merespon positif, maka justru akan memperparah
situasi ekonomi dan industri dalam negeri. Sejauh ini pengembangan sektor
industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di
Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang
produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang
sebagian sahamnya adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan
industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Mereka
(investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang ditanamkan. Sehingga,
disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu ditangani
pihak pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut pandang
terhadap keuangan negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam arti
kekurangan biaya pengembangan untuk industri (defisit).
Permasalahan Industrialisasi
Industrialisasi
di negara berkembang pada umumnya dilakukan sebagai upaya mengganti barang
impor dengan mencoba membuat sendiri komoditi-komoditi yang semula selalu di
impor. Strategi pertama yang dilakukan adalah pemberlakuan hambatan tarif
terhadap impor-impor produk tertentu. Selanjutnya disusul dengan membangun
industri domestik untuk memproduksi barang-barang yang biasa di impor tersebut.
Ini biasanya dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing
yang terdorong untuk membangun industri dikawasan tertentu dan unit-unit
usahanya di negara yang bersangkutan dengan di lindungi oleh dinding proteksi
berupa tarif. Selain itu, mereka juga diberi insentif-insentif seperti
keringanan pajak, serta berbagai fasilitas dan rasangan investasi lainnya.
Perekonomian nasional memiliki berbagai permasalahan dalam
kaitannya dengan sektor industri dan perdagangan:
a) Industri nasional selama ini lebih
menekankan pada industri berskala luas dan industri teknologi tinggi. Adanya
strategi ini mengakibatkan berkembangnya industri yang berbasis impor.
Industri-industri tersebut sering terpukul oleh depresiasi mata uang rupiah
yang tajam.
b) Penyebaran industri belum merata karena
masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Industri yang hanya terkonsentrasi pada
satu kawasan ini tentulah tidak sejalan dengan kondisi geografis Indonesia yang
menyebutnya dirinya sebagai negara kepulauan.
c) Lemahnya kegiatan ekspor Indonesia yang
tergantung pada kandungan impor bahan baku yang tinggi, juga masih tingginya
tingkat suku bunga pinjaman bank di Indonesia apalagi belum sepenuhnya
Indonesia diterima di pasar internasional.
Strategi Pembangunan Sektor Industri
Strategi
pembangunan sektor industri dibagi
menjadi 2 yaitu: Strategi Pokok dan Strategi Operasional.
a) Strategi Pokok
· Memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan
rantai nilai (value chain) dari industri termasuk kegiatan dari industri
pendukung (supporting industries), industri terkait (related industries),
industri penyedia infrasturktur dan industri jasa penunjang lainnya.
Keterkaitan ini dikembangkan sebagai upaya untuk membangunan jaringan industri
(networking) dan meningkatkan daya saing yang mendorong inovasi.
· Meningkatkan nilai tambah sepanjang
rantai nilai dengan membangun kompetensi inti.
· Meningkatkan produktivitas, efisiensi
dan jenis sumber daya yang digunakan dalam industri dan memfokuskan pada
penggunaan sumber daya terbarukan (green product).
b) Strategi Operasional
1) Pengembangan Lingkungan Bisnis yang nyaman
dan kondusif
· Bekerjasama dengan instansi terkait
untuk mengembangkan Prasarana dan Sarana fisik di daerah-daerah yang prospek
industrinya potensial ditumbuhkan, antara lain jalan, jembatan, pelabuhan,
jaringan tenaga listrik, bahan bakar, jasa angkutan dan lain-lain.
·
Mendorong pengembangan SDM
Industri, khususnya di dibidang Teknik Produksi dan Manajemen Bisnis.
· Mengembangkan kebijakan sistem insentif
yang efektif, edukatif, selektif dan atraktif.
2) Fokus pengembangan industri dilakukan
dengan mendorong pertumbuhan klaster industri prioritas
Penentuan
industri prioritas dilakukan melalui analisis daya saing internasional serta
pertimbangan besarnya potensi indonesia yang dapat digunakan dalam rangka
menumbuhkan industri. Dalam jangka panjang pengembangan industri diarahkan pada
penguatan, pendalaman dan pertumbuhan klaster pada kelompok industri: 1).
Industri Argo, 2). Industri Alat Angkut, 3). Industri Telematika, 4). Basis Industri Manufaktur dan 5). Industri
Kecil dan Menengah Tertentu.
3) Penetapan prioritas persebaran
Pembangunan
industri ke daerah-daerah mendekati sumber bahan baku agar efisiensi yang
kegiatan industrinya belum banyak berkembang, di daerah luar Pulau Jawa
khususnya di Kawasan Timur Indonesia dan daerah perbatasan (prioritas
eco-regional).
4) Pengembangan kemampuan inovasi khususnya
dibidang Teknologi Industri dan Manajemen
Antara
lain melalui kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri (R&D), baik di
bidang teknologi proses maupun teknologi produk, serta teknologi yang terkait
erat dengan kegiatan industri (design, engineering, plant construction,
equipment fabrication).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Di
Indonesia industri masih sangat ketertinggalan dari negara-negara lainnya,
bahkan kalah dengan industri negara yang kecil, padahal d Indonesia potensi
untuk di adakannya perindustrian itu sangat bagus. Namun ada bebarapa faktor
yang mempengaruhinya seperti kurangnya SDM, kurangnya teknologi dan pendanaan
dari pemerintah. Pada saat sekarang ini, industri di Indonesia mengalami
kemajuan banyak industri-industri kecil yang muncul. Akan tetapi, hal ini
kurang tepat, karena menimbulkan beberapa dampak yang tidak baik, karena
industri-industri di Indonesia tidak memperhatikam permasalah lingkungan
terutama permasalahan limbah yang tidak terorganisir secara baik. Meskipun
dalam upaya yang dilakukan oleh bangsa
ini, supaya perindustrian di Indonesia tidak tertinggal telah dibuat kebijakan
tentang perindustrian namun pada kenyataannya kebijakan itu belum sepenuhnya
efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi
makro/produk-domestik-bruto-indonesia/item253
digilib.uinsby.ac.id/417/5/Bab%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar