Senin, 20 Juni 2016

Industri dan Industrialisasi

BAB I
PENDAHULUAN


 1.1 LATAR BELAKANG


    Dewasa ini dunia industri, telah memasuki era modern. Kegiatan industri semakin berkembang   dan   meningkat   guna   memenuhi   kebutuhan   manusia   sehingga   timbulnya industrilisasi.   Kegitan   industrilisasi   memiliki   dampak   yang   besar   bagi   kelestarian lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dapat menjadi dampak positif maupun negatif bagi lingkungan.   Salah   satu   dampak   negatifnya   adalah   timbulnya  global   warming  atau pemanasan global yang terjadi saat ini. Dimulai dari sejarah revolusi industri, Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan  budaya  pada akhir  abad ke-18  dan awal  abad ke-19   Inggris  dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan  peralatan mesin  logam  keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya. Yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin.  Revolusi ini dimulai diawal mulai Revolusi Industri tidak jelas tetapi  T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun  1850,  ketika kemajuan  teknologi dan ekonomi  mendapatkan momentum dengan   perkembangan  kapal  tenaga  uap,  rel,   dan   kemudian   diakhir   abad   tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik. Efek budayanya menyebar ke seluruh  Eropa Barat  dan  Amerika Utara, kemudian mempengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di  masyarakat  Neolitikum  ketika pertanian mulai dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik.  Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh  Friedrich Engels  dan  Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.

1.2 RUMUSAN MASALAH
 

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakandi atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah sektor industri di Indonesia ?
2. Apakah pengertian industrialisasi ?
3. Bagaimanakah konsep dan tujuan industrialisasi ?
4. Bagaimana industralisasi perekonomian di Indonesia ?
5. Apa saja strategi pembangunan sektor industri ?



BAB II
TELAAH LITERATUR

Industri mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara sempit. Dalam pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang bersifat produktif. Sedangkan pengertian secara sempit, industri atau industri pengolahan adalah suatu kegiatan yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa industri dan pekerja perakitan (assembling). Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (Arsyad, 2004). Dalam pengertian kedua, kata industri sering disebut sektor industry pengolahan/manufaktur yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi. Sukirno (2006)

          Industrialisasi dalam pengertian lain adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup seluruk sektor ekonomi yang mempunyai kaitan satu sama lain dengan industri pengolahan. Artinya industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sector, maksudnya adalah dengan adanya perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya (Arsyad, 2004). Berdasarkan pengalaman di sebagian besar negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun. Sumbangan kegiatan industri pengolahan (manufacturing) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.


BAB III

PEMBAHASAN

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah (bahan baku) atau barang setengah jadi menjadi barang jadi dan batrang yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan (assembling) dan reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi dapat juga berupa jasa. Dalam sejarah pembangunan eknomi, konsep industrialisasi berawal dari revolusi pertamam pada pertengahan abad ke-18 yang terjadi di Inggris, dengan penemuan metode baru untuk pemintalan, penenunan kapas, serta peningkatan faktor produksi yang digunakan. Industrialisasi suatu proses interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi. Selain itu, industrialisasi merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. Hanya beberapa Negara dengan penduduk sedikit dan kekayaan alam melimpah, seperti Kuwait dan Libya (negara penghasil minyak) ingin mencapai pendapatan yang tinggi tanpa industrialisasi.

Setelah perang dunia II juga banyak bermunculan perkemebangan teknologi yang baru, misalnya produksi dengan skala besar dengan konsep assembling, listrik, penemuan bahan-bahan sintetik, kendaraan bermotor, revolusi teknologi komunikasi, sampai pada penggunaan robot. Semua perubahan yang terjadi ini juga ikut memacu proses industrialisasi dunia karena perkembangan ini mengubah pola produksi industri dan meningkatkan kapasitas (volume) perdagangan dunia. Berdasarkan pengalaman di sebagian besar negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun.

Dari jumlah penduduk indonesia termasuk negara sedang berkembang terbesar ketiga setelah india dan cina. Namun diluar dari segi industrialisasi indonesia dapat dikatakan baru mulai, salah satu indikator dari industrialisasi adalah sumbangan sektor industri dalam GDP (gross domestic product). Dari ukuran ini sektor industri di indonesia sangat tertinggal dibandingkan dengan negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besarnya nilai tambah yang dihasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita.



Konsep dan Tujuan Industrialisasi

1. Awal konsep industrialisasi Revolusi industri abad 18 di Inggris Penemuan metode baru dalam pemintalan dan penemuan kapas yg menciptakan spesialisasi produksi dan peningkatan produktivitas faktor produksi.

2. Selanjutnya penemuan baru pengolahan besi & mesin uap sehingga mendorong
inovasi Baja, kereta dan kap→ al tenaga uap.

3. Setelah PD II muncul teknolgi baru Asembly line, listrik, motor, barang→ sintetis,
telekomunikasi, elektronik, bio, computer dan robot.

Industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi dan ini merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk menjamin pertumbuhan ekonomi.

Faktor pendorong industrialisasi (perbedaan intesitas dalam proses industrialisasi
antar negara) :
1.    Kemampuan teknologi dan inovasi
Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi. Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat.  Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia.  Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.

2.    Laju pertumbuhan pendapatan  nasional per kapita
Pendapatan Per kapita suatu negara bisa menjadi patokan untuk melihat tingkat kemakmuran dan kemajuan pembangunan dari sebuah negara. Dimana semakin besar pendapatan perkapita berarti makin makmur negara tersebut.

3.    Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam  negeri.
Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor nonprimer, khususnya industri manufaktur dengan increasing returns to scale (relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas) yang dinamis sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi


Ciri   industrialisasi   yaitu   cara   pelaksanaan   industrialisasi   seperti   tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.:

1. Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam
industrialisasi

2. Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.

Industralisasi dan Perekonomian Indonesia
Sekarang ini, banyak negara-negara didunia terus berupaya untuk menumbuhkan ekonominya. Langkah yang diambil yaitu dalam masalah industri. Industri memang menjadi faktor fenomenal untuk menunjang perdagangan. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global. Karena di dalam  pasar  global itu sendiri terjadi perdagangan bebas dari dan tentang suatu negara. Salah satu hal yang mendukung ialah sektor industrialisasi. Globalisasi dirasa lebih menguntungkan negara-negara maju. Karena di negara-negara majulah berbaai bidang termasuk industri mengalami kemajuan, berbeda dengan di negara berkembang. Mungkin dari segi kualitas dan kuantitas hasil produksinya saja jauh lebih baik dari negara maju. Menurut Robert Hutton, ia mengatakan industri adalah bagian terpenting bagi perekonomian di Eropa. Jepang misalnya, produksi otomotif dan elektroniknya mampu menembus pasaran dunia, begitu juga Korea dan Cina.Mereka berkembang menjadi negara industri.
Dalam perkembangan selanjutnya, negara-negara berkembang mulai mengikutsertakan diri dalam aspek tersebut. Tidak hanya ekonomi yang dibangun dari sektor non industri, tapi mereka telah jauh melangkah mengupayakan terciptanya industri yang fleksibel. Dalam arti mampu meningkatkan daya saing di pasaran. Sehingga negara berkembangpun tidak dengan mudah mengikuti arus global saja. Namun, mereka mampu berkompetisi dengan baik. Lalu bagaimana bangsa kita dalam merespon hal tersebut. Apakah bangsa Indonesia juga telah mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang berkenaan dengan perekonomian bangsa? Bila kita melihat di masa Orde Baru terjadi krisis ekonomi berkepanjangan, bahkan rentetannya sampai pada krisis multidimesional. Sehingga krisis ini mampu menjadikan ekonomi bangsa tidak stabil. sebenarnya itu adalah masalah yang perlu dibahas dan dicari solusinya.
Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk melepaskan dari keterpurukan ekonomi. Globalisasi semakin membuka kebebasan negara asing dalam memperluas jangkauan ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita tidak tanggap dan merespon positif, maka justru akan memperparah situasi ekonomi dan industri dalam negeri. Sejauh ini pengembangan sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Mereka (investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang ditanamkan. Sehingga, disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu ditangani pihak pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut pandang terhadap keuangan negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam arti kekurangan biaya pengembangan untuk industri (defisit).

Permasalahan Industrialisasi

Industrialisasi di negara berkembang pada umumnya dilakukan sebagai upaya mengganti barang impor dengan mencoba membuat sendiri komoditi-komoditi yang semula selalu di impor. Strategi pertama yang dilakukan adalah pemberlakuan hambatan tarif terhadap impor-impor produk tertentu. Selanjutnya disusul dengan membangun industri domestik untuk memproduksi barang-barang yang biasa di impor tersebut. Ini biasanya dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing yang terdorong untuk membangun industri dikawasan tertentu dan unit-unit usahanya di negara yang bersangkutan dengan di lindungi oleh dinding proteksi berupa tarif. Selain itu, mereka juga diberi insentif-insentif seperti keringanan pajak, serta berbagai fasilitas dan rasangan investasi lainnya.

Perekonomian  nasional memiliki berbagai permasalahan dalam kaitannya dengan sektor industri dan perdagangan:
a)     Industri nasional selama ini lebih menekankan pada industri berskala luas dan industri teknologi tinggi. Adanya strategi ini mengakibatkan berkembangnya industri yang berbasis impor. Industri-industri tersebut sering terpukul oleh depresiasi mata uang rupiah yang tajam.
b)    Penyebaran industri belum merata karena masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Industri yang hanya terkonsentrasi pada satu kawasan ini tentulah tidak sejalan dengan kondisi geografis Indonesia yang menyebutnya dirinya sebagai negara kepulauan.
c)     Lemahnya kegiatan ekspor Indonesia yang tergantung pada kandungan impor bahan baku yang tinggi, juga masih tingginya tingkat suku bunga pinjaman bank di Indonesia apalagi belum sepenuhnya Indonesia diterima di pasar internasional.

Strategi Pembangunan Sektor Industri

Strategi pembangunan  sektor industri dibagi menjadi 2 yaitu: Strategi Pokok dan Strategi Operasional.
a)     Strategi Pokok
·        Memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan rantai nilai (value chain) dari industri termasuk kegiatan dari industri pendukung (supporting industries), industri terkait (related industries), industri penyedia infrasturktur dan industri jasa penunjang lainnya. Keterkaitan ini dikembangkan sebagai upaya untuk membangunan jaringan industri (networking) dan meningkatkan daya saing yang mendorong inovasi.
·        Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai dengan membangun kompetensi inti.
·        Meningkatkan produktivitas, efisiensi dan jenis sumber daya yang digunakan dalam industri dan memfokuskan pada penggunaan sumber daya terbarukan (green product).

b)    Strategi Operasional
1)    Pengembangan Lingkungan Bisnis yang nyaman dan kondusif
·        Bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengembangkan Prasarana dan Sarana fisik di daerah-daerah yang prospek industrinya potensial ditumbuhkan, antara lain jalan, jembatan, pelabuhan, jaringan tenaga listrik, bahan bakar, jasa angkutan dan lain-lain.
·         Mendorong pengembangan SDM Industri, khususnya di dibidang Teknik Produksi dan Manajemen Bisnis.
·        Mengembangkan kebijakan sistem insentif yang efektif, edukatif, selektif dan atraktif.
2)    Fokus pengembangan industri dilakukan dengan mendorong pertumbuhan klaster industri prioritas
Penentuan industri prioritas dilakukan melalui analisis daya saing internasional serta pertimbangan besarnya potensi indonesia yang dapat digunakan dalam rangka menumbuhkan industri. Dalam jangka panjang pengembangan industri diarahkan pada penguatan, pendalaman dan pertumbuhan klaster pada kelompok industri: 1). Industri Argo, 2). Industri Alat Angkut, 3). Industri Telematika,   4). Basis Industri Manufaktur dan 5). Industri Kecil dan Menengah Tertentu.

3)    Penetapan prioritas persebaran
Pembangunan industri ke daerah-daerah mendekati sumber bahan baku agar efisiensi yang kegiatan industrinya belum banyak berkembang, di daerah luar Pulau Jawa khususnya di Kawasan Timur Indonesia dan daerah perbatasan (prioritas eco-regional).
4)    Pengembangan kemampuan inovasi khususnya dibidang Teknologi Industri dan Manajemen
Antara lain melalui kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri (R&D), baik di bidang teknologi proses maupun teknologi produk, serta teknologi yang terkait erat dengan kegiatan industri (design, engineering, plant construction, equipment fabrication).









BAB IV


PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Di Indonesia industri masih sangat ketertinggalan dari negara-negara lainnya, bahkan kalah dengan industri negara yang kecil, padahal d Indonesia potensi untuk di adakannya perindustrian itu sangat bagus. Namun ada bebarapa faktor yang mempengaruhinya seperti kurangnya SDM, kurangnya teknologi dan pendanaan dari pemerintah. Pada saat sekarang ini, industri di Indonesia mengalami kemajuan banyak industri-industri kecil yang muncul. Akan tetapi, hal ini kurang tepat, karena menimbulkan beberapa dampak yang tidak baik, karena industri-industri di Indonesia tidak memperhatikam permasalah lingkungan terutama permasalahan limbah yang tidak terorganisir secara baik. Meskipun dalam upaya yang dilakukan  oleh bangsa ini, supaya perindustrian di Indonesia tidak tertinggal telah dibuat kebijakan tentang perindustrian namun pada kenyataannya kebijakan itu belum sepenuhnya efektif.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi makro/produk-domestik-bruto-indonesia/item253
digilib.uinsby.ac.id/417/5/Bab%202.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar