KOPERASI MAHASISWA
Koperasi
yang identik dengan sistem ekonomi kerakyatan diyakini dapat menjadi alternatif
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sosial ekonomi Indonesia. Akan tetapi,
hingga saat ini gerakan koperasi di Indonesia masih lebih dominan sebagai
gerakan moral dibandingkan sebagai gerakan ekonomi yang secara konkret mampu
meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Secara institusional,
koperasi lebih menampakan diri sebagai wahana sosial padahal seharusnya peran
koperasi tidak hanya terbatas pada peran sosial saja tapi juga peran secara
ekonomi. Koperasi harus mampu memberikan kontribusi yang riil terhadap
pemberdayaan ekonomi rakyat. Kalau tidak demikian, koperasi yang diharapkan
mampu menjadi soko guru perekonomian akan tumbang, terdesak oleh aktor
perekonomian yang lain yaitu swasta dan BUMN (Ismawan, 2001).
Salah
satu bagian dari gerakan koperasi di Indonesia adalah koperasi mahasiswa. Pada
dasarnya semua badan usaha koperasi konsepnya hampir sama tidak lain halnya
dengan koperasi mahasiswa ini. Mungkin bedanya koperasi mahasiswa ini hanya
diperuntukan bagi mahasiswa, dosen serta pengurus suatu perguruan tinggi atau
yang beerada di dalam lingkungan kampus. Konsepnya sama dengan menjual suatu
produk dan sebagian mahasiswa atau yang lainnya dapat membeli barang yang
diperlukan didalam koperasi tersebut. Ada juga yang menggunakan sistem simpan
pinjam atau lain sebagainya. Sebagai badan usaha koperasi yang bergerak dalam
suatu lingkungan mahasiswa diharapkan banyak mahasiswa atau yang lainnya
berikutserta dalam badan usaha koperasi tersebut agar terciptanya kesejahteraan
bagi anggota maupun non anggota koperasi.
Koperasi
mahasiswa seharusnya dapat menjadikan gerakan koperasi lebih hidup karena
mahasiswa memiliki idealisme perjuangan, modal intelektual, dan energi
potensial lainnya yang dapat dioptimalkan secara maksimal. Koperasi mahasiswa atau
yang biasa disebut KOPMA mempunyai peranan penting bagi mahasiswa, baik bagi
anggota maupun non anggota. Manfaat koperasi mahasiswa ini pun berlaku bagi non
anggota antara lain mempermudah mahasiswa mendapatkan barang-barang yang
diperlukan selama berada di lingkungan kampus, tanpa perlu jauh-jauh keluar
kampus karena barang yang mereka butuhkan telah tersedia dikoperasi.
Sedangkan peranan koperasi bagi
anggotanya antara lain, anggota dapat belajar tentang banyak hal di koperasi,
bagaimana cara berorganisasi, memahami dunia SDM/ HRD, prosedur pencatatan
akuntansi dan manajemen keuangan, manajemen usaha, administrasi, kepemimpinan/
manajerial, komunikasi, bagaimana bekerjasama dengan orang lain, membangun
jaringan dan masih banyak hal lain yang dapat dipelajari
dikoperasi. Anggota juga dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di
bangku kuliah dengan berkoperasi. Koperasi berbeda dengan organisasi-organisasi
lain yang ada di kampus. Koperasi lebih bersifat riil dan aplikatif,
semua hal yang dijalankan ada hasil dan bukti secara nyata.
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar